Perasaan Tinggi Hati Tidak Baik Dipelihara

jangan suka merasa tinggi ah… diatas gunung masih ada langit.. diatas langit masih ada langit..
sementara gunung yg tinggi ajah tidak pernah bergagah sombong dengan kemegahannya… apalagi kita yg cuma kerak kuali, kobokan warteg, kremesan gorengan (kata temen2 gue) atau apalah kata mereka pengguna sarana social media… dan pada dasarnya kita itu gak ada apa-apa nya tanpa follower…
*omongan ngablu sore ini.. abaikan.. .

dear follower gue yg baik-baik.. maaf yah suka telat balas dan lupa balas.. karena kadang notif comment nya gak muncul ketutup komen yg lain..
*cicilan minta maaf sebelum lebaran

entah kenapa gue masih janggal dengan orang yg bilang “eh gue udah taklukin gunung ini, eh gue mah udah berhasil menaklukan gunung itu”

yang gue tau Gunung atau Alam itu gak akan pernah bisa di taklukan.. .
kalau elu bisa berhasil sampai puncak yah bukan berarti bisa menaklukan.. itu hanya penghargaan ketika lu sudah berhasil “menaklukan diri elu sendiri” melewati pendakian panjang, dan dikasih penghargaan bernama “puncak”

terus emang kalo gunung nya di taklukan terus gunung itu tunduk gituh? atau kemudian tuh gunung jadi pacar elu?  yah kalii.. hahhaa..

anyway.. ini hanya pendapat gue.. banyak orang bermegah dan sombong ketika bilang “gue udah menaklukan gunung itu”
coba deh liat lagi seperti foto ini.. “kita itu kecil banget, kita tidak sebanding bahkan dengan gunung tersebut”

kalo berhasil muncak yah bagusss… tp inget perjalanan belum selesai.. masih ada turunan cantik yg menanti untuk jadi kawan pulang..

jepretan kamera adalah sarana.. dan salah satu hal terpenting buat gue adalah “capture moment” yg dilakukan oleh mata.. kemudian di simpan oleh hati dan pikiran dan menjadi sebuah “memory” .
karena foto atau camera bisa rusak.. tapi kenangan gak akan pernah bisa hilang 🙂

selamat berbijak! Semoga kita tetap bisa humble dan mengerti bahwa masih banyak yang lebih besar dari kita. Janganlah merasa tinggi karena masih banyak yang lebih tinggi.

Sudut Pandang : Proses Menjadi Kaya

“PROSES⁣” Semua orang ingin menjadi kaya, namun tidak semua orang mau menjalani prosesnya⁣. Seringkali saya mendengar orang2 yang ‘mendewakan’ kekayaan, dari mulutnya terdengar ada rasa iri dan sirik⁣

Namun terus membicarakan tentang orang2 kaya. Lalu akhirnya menjadi tidak bersyukur⁣. Semua itu hanya sebatas di mulut, tidak pernah dipikirkan, apalagi diupayakan cara untuk menjadi kaya⁣.

Sibuk selalu menjadi komentator hidup orang lain (terutama orang2 yang kaya). Well, banyak juga CARA INSTAN MENJADI KAYA, misalnya menikah dengan anak orang kaya atau menunggu warisan⁣.



Bahkan banyak juga yang mencari kekayaan dengan cara yang tidak halal⁣. Itu another story ya, disini saya mau bahas tentang PROSES MENJADI KAYA⁣. Kenapa gak keponya untuk hal yang baik, dengan COBA MEMPELAJARI bagaimana orang kaya berpikir, berbicara, bersikap, berteman, berbisnis, buku apa yang mereka baca, dsbnya⁣.

Banyak orang kaya itu BERANI BAYAR HARGA dengan bekerja lebih keras, menghargai waktu dan menunda kenikmatan⁣. Dan itu semua adalah proses yang tidak mudah karena mereka mengambil LANGKAH YANG BERBEDA dari orang kebanyakan⁣.

Proses yang tidak disukai oleh orang pada umumnya yaitu KELUAR DARI ZONA NYAMAN, namun itulah yang menjadikan mereka itu kaya⁣. Mereka MEMAKSAKAN DIRI mereka, untuk selalu selangkah di depan orang lain⁣.

Jadi kekayaan itu sebenarnya adalah bonus. Namun yang menjadikan mereka kaya adalah PROSES⁣. Dimulai dengan memiliki MINDSET YANG SELALU MAU BELAJAR dan BERTUMBUH untuk menjadi pribadi yang lebih baik, dari hari ke hari⁣.

⁣Jadi judul konten ini saya lengkapi menjadi…⁣
⁣PROSES (yang) MENJADI (kan seseorang itu) KAYA

Dapat disimpulkan bahwa kaya bukan sekedar dari harta saja namun harus dari nilai yang kita jaga dalam diri sendiri. Kutipan kali ini dilansir dari instagram bapak Jose dengan username @joseberbagicerita.

Semoga dengan adanya sudut pandang ini membuat kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam menjalankan kehidupan sehari – hari. Sedikit banyaknya yang membaca mungkin bisa mendapatkan sudut pandang baru untuk mengembangkan diri masing – masing.