Mantan Striker top Eto’o Meninggalkan karier Sepak Bolanya

Mantan Striker top Eto'o Meninggalkan karier Sepak Bolanya

Samuel Eto’o telah mengakhiri karirnya dalam dunia olah raga sepak bola. Striker yang sast ini  berusia 38 tahun itu terikat kontrak dengan Qatar SC musim lalu, namun dirinya tercatat tidak memiliki klub sejak musim panas ini.

“Ini adalah akhirnya, saatnya untuk tantangan baru. Terima kasih untuk semua orang. Banyak cinta, pengalaman dan adrenalin,” tulis Eto’o dalam pesan singkat di Instagram. Dia kemudian membenarkan  tanggapan di bawah pesan bahwa dia memang benar-benar sudah berhenti.

Karena itu Qatar SC adalah klub terakhir dalam karier Eto’o yang kaya, yang dimulai di Real Madrid pada 1997. Pemain asal Kamerun itu juga mengenakan kaos Leganes, Espanyol, Mallorca, FC Barcelona, ​​Internazionale, Anzhi Makhachkala, Chelsea, Everton, Sampdoria, Antalyaspor dan Konyaspor.

Eto’o merayakan keberhasilan terbesarnya ketika dalam pelayanan Barcelona, ​​dengan mana ia memenangkan Liga Champions dua kali di antara tahun 2004 dan 2009 dan berhasil memenangkan tiga kejuaraan nasional. Tercatat striker ini bermain total 199 duel resmi untuk Catalans, di mana ia mencetak 130 kali goal.

Setelah meninggalkan Barcelona, ​​Eto’o menandatangani kontrak dengan Inter Milan  pada 2009, di mana ia juga bernilai emas. Dalam sebuah tim dengan, antara lain, Wesley Sneijder, ia memenangkan Liga Champions, gelar nasional dan piala dengan ‘Nerazzurri’ di musim 2009/2010. Pada akhir 2010, Inter juga menaklukkan piala dunia untuk klub.

Setelah petualangan berikutnya di Liga Rusia, Liga Premier dan Serie A, Eto’o terutama aktif di Turki pada musim gugur kariernya. Striker yang didambakan oleh Ajax pada 2014 bermain untuk Antalyaspor dari 2015 hingga 2018 dan pergi setelah periode singkat di Konyaspor untuk Qatar.

Eto’o juga memiliki rekam jejak yang baik di Kamerun. Pesepakbola Afrika empat kali tahun ini memainkan total 118 pertandingan internasional untuk Ontembare Leeuwen. Eto’o melewati Piala Dunia 1998, 2002, 2010 dan 2014, tetapi tidak pernah bisa membantu timnya menemukan tempat di fase sistem gugur.