Sebuah berita datang dari skuat internal Tim Argentina, diberitakan jika skuat tim Tanggo kabarnya akan mengkudeta pelatih mereka Jorge Sampaoli dan meminta ia segera memutuskan pergi sebelum pertandingan terakhir di Piala Dunia melawan Nigeria.
Skuat ARGENTINA sedang memberontak setelah kegagalan mereka dalam dua pertandingan Grup D untuk mendapatkan raihan tiga poin pasalnya mereka masih mengoleksi satu poin.
Kabarnya Lionel Messi amat kecewa dengan taktik yang di usung oleg Jorge Sampaoli yang membuat mereka harus kalah telak dengan Kroasia dengan skor 3-0.
Argentina yang merupakan finalis Piala Dunia 2014 diberi garis hidup oleh kemenangan Nigeria atas Islandia dan akan menjadi peluang untuk mencapai 16 besar jika mereka dapat mengalahkan wakil Afrika itu yakni Negeria dalam pertandingan grup terakhir dengan catatan Kroasia dapat menolong Argentina untuk mengalahkan Islandia. Pertandingan Argentina melawan Nigeria sendiri akan di mainkan di St Petersburg pada Selasa.
Dan skuat Argentina yang mencoba mengkudeta Sampaoli sendiri sebenarnya telah mendorong Federasi Sepak Bola Argentina untuk memgganti Sampoali yang membuat mereka telah kehilangan kepercayaan diri.
Rapat krisis pada Jumat malam melihat 23 anggota skuad menuntut pertemuan di hotel tim dengan Sampaoli, staf pelatihnya dan Presiden FA Argentina Claudio Tapia.
Javier Mascherano dikatakan telah menjadi pemimpin upaya untuk memaksa Sampaoli, dengan gelandang menuntut perubahan di kursia pelatih sebagai bagian dari “perjanjian untuk hidup” sebelum pertandingan Nigeria.
Para pemain menginginkan salah satu legenda Argentina di Piala Dunia 1986, Jorge Barruchaga, yang saat ini menjadi manajer umum tim nasional, untuk menggantikan Sampaoli.
Salah satu rekan tim Burrachaga tahun 1986, Ricardo Giusti, teman dekat manajer umumnya.
Giusti berkata: “Para pemain ingin membangun tim.
“Mereka memberi tahu Sampaoli dan Tapia bahwa mereka akan memilih pelatih baru. Sampaoli bisa duduk di bangku jika dia mau, tetapi itu tidak masalah. Itu tidak ada hubungannya dengan dia. ”
kekalahan Kroasia yang membawa bencana, membuat skuadnya tidak yakin pelatih itu punya perencanaan strategis.
Ia juga mengklaim bahwa Mascherano dan striker Cristian Pavon datang kevruang ganti setelah pertandingan Kroasia ketika mantan gelandang Liverpool mengecam secara lisan dari blunder Willy Caballero.
Terlepas dari tuntutan para pemain, Sampaoli diberi penundaan eksekusi oleh Tapia setelah dipanggil ke kamar Presiden di markas Argentina di Bronnitsy.