Puncak Tertinggi Gunung Arjuno dan Welirang

Berbagi cerita tentang hari itu, tanggal 27 Mei 2021 ketika kami berusaha menggapai puncak tertinggi Gunung Arjuno dan Welirang. Kami camp di Lembah Kidang. Alarm kami stel jam 2 pagi. Bangun sebenarnya, namun naas, bangun hanya untuk mematikan alarm.

Sepertinya ini adalah salah satu sifat alami manusia, mengusir segala hal yang mengganggu kenikmatan tidur. Jadilah aku yang mem-bangun-kan pertama, jam 03.30. Dengan persiapan, sarapan dan tetek bengek, akhirnya kami keluar tenda jam 05.30! Wow sekali!

Di luar tenda sudah terang, warna keemasan di ufuk timur pun sudah kelihatan. Kami kesiangan. Tujuan kami adalah puncak Arjuno, Kembar 1, Kembar 2 dan Welirang. Begitulah plan awalnya. Singkat cerita, dengan daya dan upaya yang sedikit dipaksa, akhirnya kami sampai puncak Arjuno jam 11 siang. Jalan menanjak yang tiada henti, ditambah istirahat kami yang banyak sekali, sampai kurang lebih 116 kali.

Puas melakukan selebrasi di Puncak Ogal Agil, kami turun jam 13.00 (sebenarnya kelamaan di puncak, tapi gimana lagi, mumpung). Jam 14.00 kami sampai di pertigaan. Ada salah satu teman kami yang harus pulang karena pekerjaan, dan ada yang tidak bisa melanjutkan perjalanan karena sakit.

Akhirnya team terpisah, dan kami melanjutkan ke Welirang jam 15.00.
Karena hari sudah terlampau sore, Kembar 2 kami skip, tidak memungkinkan. Sampailah kami di Lembah Lengkehan jam 4 sore, dan lanjut ke Kembar 1.

Disana kami menemui lukisan alam yang sangaattttt indah, permadani awan dan baskara yang mulai kekuningan tersaji di depan mata kami. Segala lelah dan jerih payah rasanya terbayar lunas dengan apa yang kami nikmati saat itu. Belum puas dengan keindahan langit sore itu, kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan ke Welirang. Waktu sudah menunjukan pkl 17.00.

Berharap kami masih bisa diberi waktu untuk menikmati sunset di Puncak Welirang. Karena rasa lelah yang teramat sangat, angin kencang, masuk angin, tenaga yang tinggal sisa, kami sampai di Puncak Welirang dengan terseok-seok tepat saat adzan maghrib berkumandang.

Dan kalian tau kapan kami sampai di Lembah Kidang tempat camp kami? Jam 10 malam! Summit attack terlama sepanjang sejarah. 17jam!

Bijak dalam Berkelana Sangat Penting Diperhatikan

Dirgahayu Negeri tercintaku Indonesia yang ke 71. Semoga negeri ini semakin jaya, semakin sejahtera dan Sang Garuda terbang semakin tinggi di kancah dunia. Dan juga semoga negeri ini makin dicintai oleh rakyatnya. Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk menambah rasa cinta kita terhadap Tanah Air ini, melihat keindahan alam di berbagai sudut negeri ini adalah salah satunya.

Kekayaan alam yang tersebar dari dasar lautan sampai puncak gunung tertinggi yang ada di negeri ini adalah hal yang membuat saya bangga terlahir di negeri yang elok ini. Untuk itu berjalan mengelilingi negeri ini adalah salah satu cara yang saya pilih untuk menambah rasa cinta saya terhadap Nusantara. Banyak pelajaran yang saya dapatkan ketika mengeliling nusantara.

Menemukan budaya baru, berinteraksi dengan orang dari beragam suku bangsa dan hal-hal lainnya. Dan dalam perjalanan itu sendiri kadang dibutuhkan kesadaran bagi seorang pejalan untuk melakukan perjalanan yang lebih bijak. Untuk itu penting dibutuhkannya ada edukasi mengenai bijak berkelana.

Bagi saya sendiri yang terpenting adalah melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan perjalanan terutama perjalanan ke alam, mulai dari mempersiapkan peralatan hingga mengumpulkan informasi tentang destinasi yang akan didatangi.

Dan yang terpenting ketika melakukan perjalanan adalah jangan melupakan kearifan lokal dari destinasi yang kita datangi. Membaurlah dan hargai masyarakat setempat. Yuk share mengenai informasi bijak berkelana versi kalian, agar yang lain lebih memahami pentingnya tentang bijak berkelana.

Perasaan pagi hari yang sangat menyenangkan adalah harus melanjutkan perjalanan trekking. Kebayang kan rasa males bangun pas subuh-subuh trus harus dipaksa summit attack, dan pas udah nyampe puncak semua rasanya gak bisa digambarin lagi gimana senengnya, apalagi kalau dapet sunrise dan cuaca yang bagus, makin ciamik. Mungkin ini salah satu alasan kenapa naik gunung itu menyenangkan dibanding perjalanan-perjalanan lainnya.

Bijak berkelana dapat dilakukan pada saat naik gunung, traveling kemana saja, dan ketika kita dapat menghargai perbedaan dari budaya di suatu tempat tertentu. Selamat bijak dalam berkelana!